Kamis, 27 Desember 2012

Penerbangan Pertama

 Siang ini udara begitu menyengat, panasnya langsung menyengat kesemua bagian yang ada di kamar ku. Bahkan aku merasa berada di dalam suatu ruangan sterilisasi mikroorganisme. berada di dalam ruangan yg benar-benar panas, kulit tubuh ku pun sedikit demi sedikit mulai mengelupas, melepuh dan sangat luar biasa kurasakan sakit dan panasnya. Nafas ku pun mulai terengah-engan, tak lagi beraturan. huh..huhhhh..huuhhh.. dan huhhh..alhamdulillah ternyata hanya kamuflase tidur mimpi. Seluruh pakaian yg ku kenakan basah karna keringat, bak orang yang terkena guyuran hujan. bahkan sebuah baling-baling yang selalu ku nyalakan tak lagi mampu menanganinya. Dengan mata yang sedikit terbuka ku lirik jam tangan yg selalu melekat dipegelangan tanganku. Astaghfirlahalazin.. ya ampun sudah pukul satu lebih tiga puluh menit ternyata. Aku harus segera bersiap-siap. Aku pun langsung bergegas mandi. Mengejar waktu, karna tepat pukul dua siang aku harus berangkat dari rumah. mengejar penerbanganku yg di jadwalkan pukul lima sore.

Yah, ini adalah penerbangan pertama ku. jadi aku tak boleh terlambat. #sudah seperti pilot aja. Hitung-hitungan waktunya brangkat dari rumah pukul 2 siang. Jarak dari rumah ke bandara memakan waktu lebih kurang 2 jam. Berarti aku sadara sekitar pukul 4 sore, lamu langsung masuk ke terminal keberangkatan domestik, check in lalu boarding pass dan lalu masuk keruang tunggu. Yah sekarang aku sudah di ruang tunggu. Eitss bentar dulu, balik lagi dulu ke rumah. belum pamitan sama bokap nyokap gue ayah dan bunda ku

Untung saja semua perlengkapan sudah ku persiapkan sebelum tidur, jadi sekarang tinggal berangkat. Kendaraan yg selalu menemaniku sewaktuiah pun sudah ku keluarkan dan bersiap untuk mengantar ku. Kali ini yang mengemudikan bukan aku, melainkan abang aku. Dia yang mengantarkanku ke bandara beserta istrinya. Dan ayah bunda ku tidak ikut, karena bunda belum begitu tahan terhadap mabuk kendaraan darat yang satu ini, sehingga beliau memutuskan tidak ikut mengantar kan karna bunda tidak ikut, maka ayah juga tidak ikut.

"Ayah, Robby brangkat ya yah. Mohon doanya ya ayah" ucap ku sembari bersalaman dan menciun tangan ayah ku
"Iya, hati-hati ya di sana. Jangan lupa berdoa dulu sebelum berangkat" jawab ayah sembari menasehati
"Iya yah..."
"Bunda, Robby brangkat ya bunda.. Mohon doanya ya bunda"
"Iya nak, hati-hati ya di sana. Jangan lupa  sholat dan berdoa dl sebelum pergi-pergi" Restu bunda dengan raut wajah yang berbeda dengan biasanya.
Tak lupa aku pun bersalaman dan berpamitan dengan nenek serta abang ku dan istrinya yang saat itu jg berada di rumah bunda.

****

Sekitar pukul 4 aku sampai di bandra. trus masuk menuju terminal keberangkatan domestik.  Sampai, hanya aku yang turun. Sedangkan abang aku tidak ikut mengantar ke dalam. Berpamitan dengan ,ereka dan aku pun langsung berggas masuk. Masi ada beberapa hal yang harus aku kerjakan sebelum melakukan penerbangan. Dengan menggendong ransel yang telah terisi penuh dengan perlengkapan yang ku butuhkan di sana, aku pun melangkah pasti menuju ruang yang hanya bisa di masuki oleh pemilik tiket penerbamgan. Ku tunjukkan tiket ku pada petugas yang berjaga, hanya sebentar ia memeriksanya lalu iapun mempersilahkan aku masuk. Tak jauh, hanya beberapa meter, ku lepas ransel ku dan ku letakkan di alat pemeriksaan tas bawaan, dan aku sendiri masuk lewat pintun yang telah di pasang sensor, bah kan seluruh badanku di periksa lagi dengam sensor yang di bawa petugas. #gak tau sensor apaan.

Tak lama ransel ku pun keluar, ku sandang kembali dan selanjutnya menuju tempat pengambilan nomor bangku di dalam penerbangan. Sedikit antri, ada beberapa orang yangmengantri di depan ku. Selang beberapa menit dan waktinya tiba, kini giliran ku. Ku berikan  tiketku kepada petugas yang bekerja. seorang perempuan, putih dan terkesan sangat terawat wajahnya. Cantik..!! lirihku dalam hati. "Bisa minta tunjukin KTP nya mas" terucap dari perempuan itu. "Owww, oya tentu. sebentar ya mbak, ini mbak" kawabku. tak ada kata lagi, hanya terdengar suara riuh di tempat itu. Suara pesawat, orang-orang yang sibuk dengan keperluannya, operator yang sedang mengingatkat jadwal penerbangan, dan semuanya itu bersatu dan bercampur aduk menjadi riuh suara yang tak menentu.

"Mas, ini KTP dan tiketnya, terima kasih"
"Iya, sama-sama mbak"
Aku pun langsung menuju loket berikutnya. yah loket tempat pemayaran boarding pass. Yah , berada sedikit ke ujung ruangan, tepatnya bersebelahan dengan pintu masuk ruang tunggu,  dan..
"Boarding mas?" tanya seorang pria yng bertugas di loket itu
"Iya" jawab ku singkat sembari memberikan selembar karcis bukti nomor bangku yang akan ku tempati nanti
"Tiga puluh lima ribu mas"
"Oww iya ini"
"Uangnya pas ya mas, ini tiketnya. Terima kasih"
"Iya sama sama"

Aku pun langsung masuk, kemudian belok kekiri dan jalan terus ledepan. Kemudian belok kanana

Rabu, 18 Juli 2012

Akhir Dari Penantian 2

Sudah hampir jam 7 pagi, aku harus segera berangkat. Karena ujian ku akan dimulai tepat jam 8, selain itu aku juga harus menyinggahi kue yang telah ku pasan kemarin. Yah, semua urusan konsumsi telah ku selasaikan kemarin, lebih tepatnya dua hari yang lalu. 12 kotak kue tradisional beserta minumnya dan 12 kotak nasi yang ku beli dari salah satu restoran ternama di kota ini. Tapi aku hanya menyinggahi pesanan kue saja, untuk urusan nasi akan ku serahkan dengan Tama. Kemarin aku juga sudah minta tolong dengannya.

Selasa, 17 Juli 2012

Akhir Dari Penantian

Senin, 2 Juli 2012. hemmmm.. apa yaa?? Apakah ada yang istimewa di hari itu? mari kita coba menerawangnya bersama..

Tepat jam 8 malam aku sampai di kost, lebih tepatnya rumah kontrakan. yah hari itu masih dalam hitungan tanggal 1 Juli 2012. Tak ada persiapan yang signifikan dari ku untuk hari esok. Satu harian aku asik bermain, tak tau mengapa. Tapi yang jelas aku gak mau memikirkan apa yang terjadi dengan ku esok hari. Bahkan setelah tibanya di rumah pun, aku tak belajar, membaca pun tidak. Hingga kadang kala Raden melontarkan celotehannya pada ku..

Senin, 25 Juni 2012

Henshin

Yah, berawal dari sebuah ide untuk berwirausaha kecil-kecilan tetapi sehat dan cukup menguntungkan. Bisa dikatakan tidak sengaja bergabung dengan usaha ini. awalnya aku hanya melihat beberapa temanku membuat larutan susu yang kemudian ditambahkan segumpal bahan semi padat yang berwarna putih bak susu yang dipadatkan. Ku perhatikan dengan sangat detail bagaimana mereka melakukannya, dari mulai ditimbang hingga mengemasnya dalam satu wadah yang berukuran.

Kamis, 14 Juni 2012

Coba Nulis Part 2

mari kita coba sambung lagi cerita yang sempat terputus untuk waktu yang cukup lama..
semoga teman-teman masih berminat untuk membacanya...
mungkin ini masih sedikit sambungannya, nanti akan di coba di lanjutin
tapi mungkin dengan judul yang berbeda, bukan "Coba nulis" lagi
heheh ^_^

Rabu, 13 Juni 2012

hei "kawan"..

Hei "kawan"....
Semua berasal dari mu....
Hei "kawan"...
Sampai kapan kau terus menjadi penghalang...

Hei "kawan"....
Tak ada yang bernyali ketika engkau telah menghadang..
Hei "kawan"....
Semua tak akan pernah indah jika kau tetap menjadi "kawan"..

Hei "kawan"...
Sampai kapan engaku tetap menjadi "kawan"..
Hei "kawan"..
Akankah engkau tak lagi menjadi "kawan"..

Hei "kawan"..
Sampai kapan engkau terus menjadi kambing hitam..

Sabtu, 19 Mei 2012

Mungkin Bisa Dikatakan Masalah Utama

Mungkin mohon maaf terlebih dahulu kali ya bagus nya. Terutama buat yang merasa dia adalah salah satu aktornya..heheheh... "Saya mohon maaf..!" karna saya hanya menggambarkan kira-kira seperti inilah adanya saat ini. dan ini berdasarkan pengalam dari saya sendiri dan temen-temen saya yang lainnya.

Beberapa pertanyaan untuk kalian atau untuk kita semua deh
"Pernah gak kalian berorganisasi?" #kayaknya agak gak nyambung pertanyaannya
hemmm gini deh "pernah gak kalian punya masalah?" *lebih ga nyambung dah kayaknya. hihihi
apa yaa..!! "pernah gak kalian mengenyam dunia pendidikan?" #ya uda pasti pernah la ya kan..! begok banget gua yah..
hemmmm...!! "Pernah gak kalian punya masalah dengan birokrasi? khususnya birokrasi di instansi pemerintahan? *mungkin ini lebih nyambung kayaknya. heheh

Rabu, 04 April 2012

Nightmare

Sore ini, tepatnya jam 6 sore aku brangkat ke rumah Satria. Dengan mengendarai motor satria, malam ini aku berniat menginap dirumah satria. tidak ada tujuan yang spesifik, hanya untuk menghilangkan rasa jenuh. 30 puluh menit perjalanan, akhirnya kami sampai di rumah satria. di sebuah daerah pinggiran kota, namun masi sangat padat penduduknya. melewati gang yang tak terlalu besar, namun masi bisa untuk dilewati oleh kendaraan roda empat. Berada diantara gang dan rumah yang sederhana namun cukup layak untuk dijadikan tempat tinggal, terlihatlah olehku sebuah rumah yang layak untuk dikatakan mewah. tidak terlalu besar,tapi terdiri dari dua lantai. dibalut warna kuning muda dan berornamen rumah minimalis, rumah satria terlihat sangat nyaman untuk ditempati.

Jumat, 23 Maret 2012

Ga Tau Judulnya Apaan..!

Dikatakan profesor...??? Tidak. Karena beliau buakanlah seorang profesor. Tetapi beliau memiliki segudang ilmu yang mungkin bisa di sejajarkan dengan profesor atau bahkan melebihinya. Dikatakan koruptor..??? sudah pasti bukan. tapi beliau memiliki kehidupan yang layak. bahkan jauh melebihi para koruptor yang belum tertangkap. Kelayakan hidup itu beliau dapat dari hasil kerja keras beliau ketika masi muda hingga sekarang. Dikatakan motivator..??? tidak juga. Karena beliau bukanlah berprofesi sebagai motivator nasional. tetapi kata kata beliau selalu penuh dengan motivasi.  kalau beliau berbicara kepada kami, wahh..luar biasa. kalau bisa di kasi nilai dengan taraf 1- 10, beliau pasti mendapatkan nilai tertinggi. kalau bisa dikasi nialai 11.

Selasa, 06 Maret 2012

Bibliografi

       Zho Lyee, lahir di sebuah desa yang terletak di kecamatan Sei Rampah Kabupaten Serdang Bedagai. Lebih tepatnya desa Simpang Empat Dusun VII Kampung Lalang.  Telahir dari sebuah keluarga besar dan merupakan anak terakhir dari sembilan bersaudara. Zho Lyee merupakan nama dari setiap akun di dunia maya. Sedangkan nama aslinya adalah S. A. setiawan. Dilahirkan dari keluarga berlatar belakang petani, kehidupannya dapat dikatakan cukup.

Rabu, 22 Februari 2012

Coba Nulis


Mimpi



Semua berawal dari mimpi

Aku sendiri tak tau berada dimana saat ini, kulihat di sekitar ku ada beberapa teman kuliah ku, mereka tak begitu jauh dengan ku. tak ada kata-kata dari mereka untuk ku, Begitu juga dengan ku yang tak sanggup untuk mengucap kan sepatah kata pun. .Aku terus berlari dan berlari di antara semak belukar, tinggi dan sedikit tergenang air. .Berlari dengan sangat tergesah gesah, karna di belakang ku seekor ular besar sedang mengejar ku. Tambah lagi ular-ular kecil yang berada disekir kaki ku berpijak tuk menngapai lariku. .Dalam hati aku berkata "mengapa banyak sekali ular ular ini, ?? Mengapa mereka mengejar ku??"Aku pun terus berlari, berlari sekuat tenaga ku. Yah. .Ular itu semakin dekat dengan ku, Dengan aku yg sudah mulai lelah. ."mengapa ular ini terus mengejar ku, mengapa tak mengejar teman-teman ku??"Terucap dalah hati. .Aku terus berlari dan berlari, Meskipun aku telah mersakan lelah yang begitu besar.